Gigi yang putih bersih sering kali menjadi standar impian bagi banyak orang. Namun, tahukah Anda bahwa gigi sebenarnya memiliki beragam corak dan warna alami? Gigi yang tampak putih belum tentu lebih sehat, dan gigi yang sedikit kekuningan pun tidak selalu menandakan masalah.

Mengetahui warna gigi Anda bisa membantu menentukan langkah perawatan yang tepat. Untuk itu, mari kita bahas lebih jauh tentang tingkatan warna gigi manusia dan cara mengenalinya.

Menggunakan Shade Guide Gigi untuk Mengetahui Warna

Shade Guide Warna Gigi

Saat ini, sebenarnya belum ada standar universal untuk mengukur warna gigi, tetapi kita bisa menggunakan alat yang disebut “shade guide gigi” atau panduan warna gigi. Shade guide ini membantu menentukan corak warna gigi, dari yang paling terang hingga yang lebih gelap.

Dengan membandingkan warna gigi Anda ke shade guide, Anda bisa mengetahui tingkatannya. Hal ini penting untuk membantu menentukan apakah perlu dilakukan perawatan tambahan atau hanya cukup menjaga rutinitas perawatan gigi harian.

Shade guide gigi umumnya memiliki kategori warna yang dikenal sebagai kategori A, B, C, dan D. Masing-masing kategori memiliki sub-varian yang menunjukkan kepekatan warna dari level 1 yang paling terang hingga 4 yang lebih gelap. Jika Anda mengetahui tingkatan warna gigi manusia menggunakan panduan ini, Anda bisa merencanakan perawatan gigi yang lebih personal dan sesuai.

Mengetahui Kategori Warna Gigi Berdasarkan Shade Guide

Di dalam shade guide, warna gigi terbagi menjadi empat kelompok besar, yaitu:

  • A (reddish brown): Warna gigi dalam kelompok ini memiliki tone cokelat kemerahan, dengan variasi mulai dari A1 (terang) hingga A4 (lebih pekat).
  • B (reddish yellow): Gigi dengan warna dasar kuning kemerahan termasuk kategori ini, dengan variasi dari B1 hingga B4.
  • C (gray): Gigi berwarna abu-abu termasuk dalam kelompok C, dengan varian dari C1 hingga C4.
  • D (reddish gray): Warna gigi dengan dasar kelabu kemerahan berada dalam kategori ini, dengan varian dari D2 hingga D4.

Menariknya, dalam setiap kategori, level yang paling terang diberi kode angka 1. Jadi, warna paling putih untuk setiap kategori akan diberi kode A1, B1, atau C1.

Apakah Gigi Putih Lebih Sehat?

Gigi yang putih bersih memang disukai karena memberi kesan bersih dan sehat. Namun, gigi yang terlalu putih tidak selalu menunjukkan kesehatan yang baik.

Terkadang, gigi yang sangat putih adalah hasil dari proses bleaching atau pemutihan yang justru dapat melemahkan struktur gigi jika tidak dilakukan dengan benar. Jadi, gigi yang putih alami dan terawat tetap memiliki variasi warna atau corak lain, yang terlihat lebih sehat dan natural.

Gigi Kekuningan, Normal atau Tidak?

Banyak orang memiliki warna gigi yang sedikit kekuningan, dan hal ini sebenarnya cukup normal. Warna kekuningan ini dihasilkan oleh dentin, lapisan di bawah enamel gigi.

Dentin berwarna kekuningan, dan jika lapisan enamel cukup tipis atau transparan, warna kuning tersebut akan lebih terlihat. Faktor genetik juga berperan dalam ketebalan enamel, sehingga warna gigi cenderung berbeda pada tiap orang.

Gigi kekuningan bukan berarti tidak sehat, selama dijaga dengan perawatan rutin seperti menyikat gigi dua kali sehari. Namun, seiring bertambahnya usia, warna gigi bisa semakin gelap karena paparan berbagai zat pewarna dari makanan dan minuman, seperti teh, kopi, dan makanan berwarna pekat lainnya.

Warna Cokelat pada Gigi, Tanda Perawatan yang Kurang?

Jika warna gigi Anda mulai mengarah ke kecokelatan, bisa jadi hal tersebut disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat, seperti merokok, minum kopi berlebihan, atau mengonsumsi alkohol.

Bahan kimia dalam rokok dan kandungan tanin dalam kopi bisa meninggalkan noda cokelat pada enamel, membuat gigi terlihat gelap dan kusam. Pada kasus tertentu, gigi kecokelatan bahkan bisa memicu timbulnya plak keras yang susah dihilangkan jika dibiarkan terlalu lama.

Tips Menghindari Perubahan Warna Gigi

Bagi yang ingin menjaga warna gigi tetap cerah, ada beberapa cara sederhana yang bisa diterapkan:

1. Hindari Makanan dan Minuman Penyebab Perubahan Warna Gigi

Minuman dengan kadar tanin tinggi, seperti teh, kopi, dan minuman beralkohol, cenderung membuat warna gigi cepat berubah. Selain itu, makanan berwarna pekat, seperti saus kari dan makanan asam, juga bisa meninggalkan noda pada gigi.

2. Hentikan Kebiasaan Merokok

Rokok adalah penyebab utama perubahan warna gigi menjadi kuning atau kecokelatan. Berhenti merokok tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan tubuh, tetapi juga membantu menjaga warna alami gigi.

3. Hati-Hati dalam Mengonsumsi Antibiotik

Beberapa jenis antibiotik, terutama yang dikonsumsi oleh ibu hamil atau anak-anak, dapat mengubah warna gigi secara permanen. Jika memungkinkan, konsultasikan penggunaan antibiotik untuk menghindari dampak buruk pada warna gigi.

4. Jaga Kebersihan Mulut Secara Rutin

Menjaga kebersihan mulut dan gigi adalah langkah paling sederhana untuk mempertahankan warna gigi. Gunakan mouthwash, pasta gigi, dan lakukan flossing secara teratur, terutama sebelum tidur dan setelah makan.

Secara keseluruhan, memahami tingkatan warna gigi manusia tidak hanya membantu Anda mengetahui warna alami gigi tetapi juga cara untuk menjaga agar gigi tetap sehat dan bersih.

Tidak perlu terlalu terobsesi dengan warna putih kertas, karena gigi sehat itu sebenarnya memiliki variasi warna yang alami. Selama Anda menjaga kebersihan gigi dan menghindari kebiasaan yang bisa mengubah warna gigi, senyum yang cerah dan gigi yang sehat akan terwujud.